GADIS LEWOHALA, Puisi-Puisi Sil Nilan
*) Sil Nilan
AKU BUKAN ARCA
Aku bukan arca di matamu
Yang bisa kau anggap beku
Hingga sepi membaju waktu
Kutangkap angin mendesau
Cecerkan di bianglala
Biar engkau tahu
Badai yang kau hembusi
Akan berlalu dariku
Mungkin saja baik untukku
Ada waktu engkaukan mengerti
Bahwa sesungguhnya
Angin...
TELEUNA, ITU HUJAN, Puisi-Puisi Ihsan Reliubun
*) Ihsan Reliubun
Teleuna
Hutan itu sahabat
Di hutan aku berteman ketakutan
Lembah-lembah menjulang di antara punggungan bukit
Ah! Aku hilang, sedetik pun maju detak jantung berdetak ketakutan
Irama biofera mendesau, Teleuna adalah ketakutanku
Ketakutanku mengawali tapak kaki berjejak
Aku kembali mundur...
PAGI, SELALU, Sajak-Sajak Penyair Kereta
*) Penyair Kereta
PAGI
Stasiun ku kembali
Seribu kaki melewati mesin waktu
Tawar harap mengendus permainan
Menyemai harum bibit bestari
Mengumpamakan langit mengurung
Awam gelisah mengundang basah
Menapaki kaki tangga langit
Menyapa bidadari berdandan
Elok lestari berdendang lagu
Berirama satu mengundang kalbu
Melupakan lara sambut asa
Menarikan...
DI KOTA KEMBANG CINTAKU BERLABUH, Cerpen Ervino Hebry Handoko
*) Ervino Hebry Handoko
Kicauan burung menyapa alam pertanda sang fajar telah tiba. Tetesan embun berlahan mengalir mengisi rongga-rongga bumi yang diterpah sang surya berlalu. Kini sang surya kembali menyapa alam. Sinar mentari pagi yang...
HAWA, MENGEJA CAHAYA, Sajak-Sajak Komunitas Sastra Hujan Ruteng
*) Komunitas Sastra Hujan-Ruteng
HAWA
Ani Merenung
Pesonamu tak lekang zaman
Tak pernah pudar oleh waktu
Semboyan indahmu
Kini berbuah manis
Dinikmati insan yang mendamba kebebasan hidup
Ratna Bersenandung
Masih terekam dalam memoryku
Tentang bongkahan-bongkahan batu karang
Yang telah terkikis oleh bilah kristal...
Sebuah Kontemplasi Dan Upaya Menghidupkan Yang Mati, Yang Tersisa Dari Maumerelogia
*) Ricko W.
Rendra pernah menulis sebuah esai yang bagus berjudul, ‘seniman sebagai agen kontemplasi kehidupan’. Di dalamnya Rendra mengulas bagimana peran seniman dan hasil karyanya di dalam kehidupan. Baginya, bentuk dan isi kesenian tidak...
ELEGI ESOK HARI, Puisi-Puisi Dedi Lolan
*) Dedi Lolan
ELEGI ESOK HARI
(Buatmu untuk esok pagi)
Bau kopi masih melongo sedang kau pakai malam di mejamu
Sedikit kerutan kecut bertamu di jidatmu
Lihat! Parade semut masih saja berjejal bekal
Tidak seperti kau menggerah
Mengapa tunduk?
Mengapa ringsuk?
Jangan terlalu...
RINDU UNTUK GURU, SANG GURU “AKU” Sajak-Sajak Rini Temala dan Fitri Wolos
RINDU UNTUK GURU
:Teruntuk Bpk. Yos Mami
Rini Temala
Mengekalkan namamu dalam puisi
Memberi makna dari sehimpun kata
Tak ada rindu memperkaya diri
Adalah niat mencerdaskan bangsa
Melewati malam sedalam rasa...
Ada yang salah dalam bertindak?
Menjemput pagi dengan cinta di ujung jari...
Hari...
MENANTI JAWABAN, Puisi-Puisi Aldus Wae
*) Aldus Wae
MENANTI JAWABAN
Gelanggan terbuka lebar
Suara pengusik penuh bisik
Kata memakan rasa, tiada pandang
Semuanya jadi buta, rasa menjajah jiwa
Berteriak sekeras baja biar larut bersama desahan angin
Membawa pada mereka akan pesan yang lama menanti
Terlalu lama berdiam...
WANITA ITU, Puisi-Puisi Hardy Sungkang
*) Hardy Sungkang
Rindu Di Pelabuhan Kecil
Masihkah engkau ingat,
tentang rindu di pelabuhan kecil.
Gerimis mengancam,
menari riak tanpa ragu.
Wajah-wajah berlabu rindu menanti,
pada bibir pelabuhan kecil,
mata hati mereka tak pernah terlelap dari keraguan,
kecemasan menampar bersama ombak.
Itu...